GUY6TpCoTSYiBUM9GSC6BSW5Gd==

Les Calistung Semarang

 

Les Calistung Semarang

Usia kanak-kanak merupakan masa emas atau golden age yang membutuhkan perhatian lebih karena menjadi dasar peletakan hal-hal yang sifatnya krusial untuk proses perkembangan anak di masa mendatang.

Rentanng usia 0-5 tahun merupakan masa emas anak, dimana pada rentang usia ini otak anak tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat. Stimulus atau rangsangan dalam bentuk apa pun yang diberikan oleh lingkungan, baik disengaja atau tidak, akan dengan mudah diserap anak. Maka dari itu, tugas dari orang tua akan super ekstra pada masa perkembangan ini. Baiknya orang tua tidak hanya menjaga ucapan dan perilaku, mengajarkan dan mengarahkan perilaku yang baik, tidak lupa pula untuk menjadi role model atau contoh bagi anak. Karena anak akan dengan mudah meniru perilaku dibandingkan hanya mendengar perintah.

Pada usia golden age ini, anak akan memasuki usia bermain. Tentu jelas bahwa dunianya akan berisi oleh keinginan untuk terus bermain.

Disamping itu, menurut teori Jean Piaget, rentang usia 5 tahun atau usia memasuki TK ini memiliki tugas perkembangannya sendiri.

Pada masa golden age atau rentang usia 0-5 tahun, umumnya anak mengalami pergantian dari tahap sensori- motor ke tahap pra-operasional.

Pada tahap sensori-motor (0-2 tahun), bayi akan mengeksplorasi dunia sekitar dengan alat indra mereka yang tentunya mengandalkan aktivitas motorik. Tahap ini merupakan tahapan dasar perkembangan kognitif pada awal kehidupan manusia. Anak akan melakukan proses penyesuaian dan perlahan akan mulai berinteraksi dengan lingkungannya. Maka dari itu, penting banget bagi orang tua untuk mendampingi si kecil pada fase ini, mulai dari mengajak berinteraksi dan melatih si kecil untuk mengenal hal-hal disekitarnya.

Kemudian pada usia 3-6 tahun, anak akan mulai memasuki tahapan pra-operasional.

Pada tahapan ini, anak mulai terbiasa melakukan aktivitas kognitif untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Tahapan ini merupakan tahap yang lebih maju dan anak sudah memiliki sistem berfikir yang cukup baik namun belum terorganisir dengan maksimal.

Anak sudah mulai bisa membaca situasi dari lingkungannya melalui adanya tanda atau simbol.

Cara berpikir anak pada tahap pra-operasional masih terbilang belum sistematis, tidak konsisten, dan belum bisa berpikir secara logis.

Tahapan ini dapat ditandai dengan hal-hal berikut :

  • Cara berpikir masih belum logis
  • Anak belum mengenal yang namanya hukum sebab akibat
  • Imajinasinya yang baru tereksplorasi menganggap bahwa semua benda itu hidup
  • Percaya bahwa semua yang ada di sekitarnya memiliki jiwa seperti halnya manusia
  • Melakukan penilaian masih berdasarkan dari apa yang dilihat atau didengar
  • Sedang ingin mengeksplor banyak hal dan memecahkan masalah yang dihadapi
  • Fokus terhadap hal yang menarik atau mencolok

Jelas pada rentang usia memasuki jenjang taman kanak-kanak (TK) ini anak belum dapat berpikir secara logis dan konkrit. Hal ini dikarenakan memang masih berada pada dunia bermain dan mengeksplorasi hal-hal baru yang disenangi.

Namun, jika memang masih berada di masa bermain kenapa anak dituntut masuk jenjang pendidikan taman kanak-kanak (TK)?

Pada dasarnya, jenjang pendidikan taman kanak-kanak (TK) ditujukan agar anak dapat mengeksplorasi keinginan bermainnya dan juga mulai berlatih untuk membiasakan diri berbaur dengan teman sebaya. Taman kanak-kanak (TK) merupakan sebuah media perantara yang menjadi wadah bagi anak usia dini untuk mulai membiasakan diri atau beradaptasi dengan lingkungan baru yang nantinya akan ditemui di tahap operasional konkrit di jenjang pendidikan selanjutnya.

Lalu gimana nih soal aturan bahwa ketika memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) anak harus menguasai kemampuan dasar calistung (membaca – menulis – berhitung). Aturan tersebut sebenarnya sudah dihapuskan oleh kemendikbud dikarenakan memang pada tahap usia emas tadi merupakan dunia bermain anak yang harus dieksplorasi dengan baik dan maksimal. Namun bukan berarti bahwa calistung akan membawa dampak buruk bagi proses perkembangan kognitif dan emosi anak.

Les Calistung Semarang

Kemampuan dasar calistung (membaca – menulis – berhitung) merupakan basic atau dasar pembelajaran yang akan menjadi bekal utama anak dalam menapaki jenjang pendidikan.

Sudah jelas bukan bahwa calistung ini sangat krusial dan akan menjadi senjata tempur utama dalam proses belajar si kecil?

Barangkali orang tua akan mengalami kegalauan yang cukup memusingkan karena terjebak diantara dua pilihan.

Anak harus puas mengeksplor dunia bermainnya

Atau

Anak harus mulai berlatih calistung sebagai bekal sebelum memasuki sekolah dasar

Daripada bingung cari solusi sendiri, yuk simak penjelasan di bawah ini!

Memang ada baiknya untuk memberikan keleluasaan kepada anak agar mereka dapat mengeksplorasi dunianya sekarang. Namun juga tidak ada salahnya untuk sekedar mengenalkan kemampuan dasar calistung (membaca – menulis – berhitung) dengan tujuan agar ketika sudah memasuki jenjang sekolah dasar (SD) anak tidak akan kesulitan dalam beradaptasi dengan muatan belajar yang berbeda dengan jenjang taman kanak-kanak (TK).

Orang tua harus terlebih dahulu mengubah persepsi bahwa ketika anak mulai berkenalan dengan calistung kemudian dituntut untuk jago dan bisa menguasai muatan kemampuan calistung. Namun ubahlah cara berpikir ini.

Jadikan pengenalan kemampuan dasar calistung (membaca – menulis – berhitung) hanya sebagai tahap pengenalan untuk anak yang berada di usia <7 tahun (belum SD).

Ciptakan suasana dan cara belajar calistung yang sederhana namun tetap berkesan dan membekas di ingatan si kecil. Melalui pendekatan emosional seperti ini, si kecil akan dengan mudah mengambil inti atau pokok dari pengajaran calistung yang dikenalkan sebelum memasuki usia sekolah dasar (SD).

Jika si kecil sudah tertarik dengan cara belajar yang ditawarkan, sudah bisa dipastikan bahwa tanpa paksaan pun si kecil akan tetap belajar dan enjoy menikmati cara belajar yang friendly dan tidak penuh dengan tuntutan untuk menguasainya.

Orang tua dapat memberikan stimulus calistung ini melalui hal-hal sederhana seperti mengajak si kecil menghitung jari, mengenalkannya dengan kosa kata sehari-hari, dan mengajaknya mengobrol tentang benda sembari mengejanya.

Itu tadi merupakan cara non-struktural dalam mengajari anak calistung di usia dini. Namun cara tersebut terbukti efektif untuk memberikan stimulus pada anak sebagai awal pengenalan calistung.

Cara seperti di atas akan lebih sulit diukur progresnya dibanding cara structural seperti mendatangkan pihak ketiga (guru) sebagai fasilitator anak dalam belajar calistung dari yang basic (dasar).

Peran guru yang professional amat sangat dibutuhkan dalam proses pengenalan ini.

Walaupun masih dalam tahap pengenalan kemampuan dasar calistung (membaca – menulis – berhitung), anak juga membutuhkan pembimbing yang sesuai dan dapat memahamkan mereka dalam tahap pengelanan calistung.

Gimana sih kriteria guru atau tentor yang professional?

Guru atau tentor yang professional dalam bidang calistung tentunya harus memiliki penguasaan pengajaran calistung dalam berbagai pendekatan (utamanya dengan pendekatan bermain untuk anak dibawah usia sekolah dasar), friendly, memiliki jam terbang mengajar yang sudah tidak diragukan lagi, dan juga berkompeten dalam mengajar.

Dengan adanya guru pendamping belajar atau tentor, orang tua akan sangat terbantu dalam melakukan pengenalan calistung anak ketika masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Orang tua hanya perlu memantau perkembangan belajar si kecil selama melakukan les privat dengan tentor calistung.

Mudah, bukan?

Tapi dimana orang tua bisa menemukan Lembaga kursus/ les privat/ bimbel yang menjamin kualitas tentornya namun biayanya tidak merogoh kocek cukup dalam?

Menjamurnya bimbel maupun les privat memang sedikit membuat orang tua bingung dalam menentukan pilihan. Cukup cari bimbel atau Lembaga les privat yang terpercaya dan memiliki kredibilitas tinggi.

Bimbel yang memenuhi tersebut adalah Bimbel AIO Privat.

Berbekal pengalaman selama 7 tahun dalam membantu customer mendampingi proses belajar anak, tentu juga sudah banyak membantu siswa dalam berprestasi di bidang akademik.

Sudah tidak diragukan lagi bahwa Bimbel AIO menawarkan banyak benefit dengan biaya les yang terbilang terjangkau!

Tunggu apalagi? Segera daftarkan si kecil agar dapat belajar dengan enjoy dan siap menorehkan prestasi.

Untuk pendaftaran cukup klik https://wa.me/62816853042

Les Calistung Semarang

0

0 Komentar untuk "Les Calistung Semarang"

Chat with us on WhatsApp