Usia kanak-kanak merupakan masa emas atau golden age yang
membutuhkan perhatian lebih karena menjadi dasar peletakan hal-hal yang
sifatnya krusial untuk proses perkembangan anak di masa mendatang.
Rentanng usia 0-5 tahun merupakan masa emas anak, dimana
pada rentang usia ini otak anak tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat.
Stimulus atau rangsangan dalam bentuk apa pun yang diberikan oleh lingkungan,
baik disengaja atau tidak, akan dengan mudah diserap anak. Maka dari itu, tugas
dari orang tua akan super ekstra pada masa perkembangan ini. Baiknya orang tua
tidak hanya menjaga ucapan dan perilaku, mengajarkan dan mengarahkan perilaku
yang baik, tidak lupa pula untuk menjadi role model atau contoh bagi anak.
Karena anak akan dengan mudah meniru perilaku dibandingkan hanya mendengar perintah.
Pada usia golden age ini, anak akan memasuki usia bermain.
Tentu jelas bahwa dunianya akan berisi oleh keinginan untuk terus bermain.
Disamping itu, menurut teori Jean Piaget, rentang usia 5
tahun atau usia memasuki TK ini memiliki tugas perkembangannya sendiri.
Pada masa golden age atau rentang usia 0-5 tahun, umumnya
anak mengalami pergantian dari tahap sensori- motor ke tahap pra-operasional.
Pada tahap sensori-motor (0-2 tahun), bayi akan
mengeksplorasi dunia sekitar dengan alat indra mereka yang tentunya mengandalkan
aktivitas motorik. Tahap ini merupakan tahapan dasar perkembangan kognitif pada
awal kehidupan manusia. Anak akan melakukan proses penyesuaian dan perlahan
akan mulai berinteraksi dengan lingkungannya. Maka dari itu, penting banget
bagi orang tua untuk mendampingi si kecil pada fase ini, mulai dari mengajak
berinteraksi dan melatih si kecil untuk mengenal hal-hal disekitarnya.
Kemudian pada usia 3-6 tahun, anak akan mulai memasuki
tahapan pra-operasional.
Pada tahapan ini, anak mulai terbiasa melakukan aktivitas
kognitif untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Tahapan ini merupakan tahap
yang lebih maju dan anak sudah memiliki sistem berfikir yang cukup baik namun
belum terorganisir dengan maksimal.
Anak sudah mulai bisa membaca situasi dari lingkungannya melalui
adanya tanda atau simbol.
Cara berpikir anak pada tahap pra-operasional masih
terbilang belum sistematis, tidak konsisten, dan belum bisa berpikir secara
logis.
Tahapan ini dapat ditandai dengan hal-hal berikut :
- Cara berpikir masih belum logis
- Anak belum mengenal yang namanya hukum sebab akibat
- Imajinasinya yang baru tereksplorasi menganggap bahwa semua benda itu hidup
- Percaya bahwa semua yang ada di sekitarnya memiliki jiwa seperti halnya manusia
- Melakukan penilaian masih berdasarkan dari apa yang dilihat atau didengar
- Sedang ingin mengeksplor banyak hal dan memecahkan masalah yang dihadapi
- Fokus terhadap hal yang menarik atau mencolok
Jelas pada rentang usia memasuki jenjang taman kanak-kanak
(TK) ini anak belum dapat berpikir secara logis dan konkrit. Hal ini
dikarenakan memang masih berada pada dunia bermain dan mengeksplorasi hal-hal
baru yang disenangi.
Namun, jika memang masih berada di masa bermain kenapa anak
dituntut masuk jenjang pendidikan taman kanak-kanak (TK)?
Pada dasarnya, jenjang pendidikan taman kanak-kanak (TK)
ditujukan agar anak dapat mengeksplorasi keinginan bermainnya dan juga mulai berlatih
untuk membiasakan diri berbaur dengan teman sebaya. Taman kanak-kanak (TK)
merupakan sebuah media perantara yang menjadi wadah bagi anak usia dini untuk
mulai membiasakan diri atau beradaptasi dengan lingkungan baru yang nantinya
akan ditemui di tahap operasional konkrit di jenjang pendidikan selanjutnya.
Lalu gimana nih soal aturan bahwa ketika memasuki jenjang
pendidikan sekolah dasar (SD) anak harus menguasai kemampuan dasar calistung
(membaca – menulis – berhitung). Aturan tersebut sebenarnya sudah dihapuskan
oleh kemendikbud dikarenakan memang pada tahap usia emas tadi merupakan dunia
bermain anak yang harus dieksplorasi dengan baik dan maksimal. Namun bukan
berarti bahwa calistung akan membawa dampak buruk bagi proses perkembangan kognitif
dan emosi anak.
Les Calistung Semarang
Kemampuan dasar calistung (membaca – menulis – berhitung)
merupakan basic atau dasar pembelajaran yang akan menjadi bekal utama anak
dalam menapaki jenjang pendidikan.
Sudah jelas bukan bahwa calistung ini sangat krusial dan
akan menjadi senjata tempur utama dalam proses belajar si kecil?
Barangkali orang tua akan mengalami kegalauan yang cukup memusingkan
karena terjebak diantara dua pilihan.
Anak harus puas mengeksplor dunia bermainnya
Atau
Anak harus mulai berlatih calistung sebagai bekal sebelum memasuki sekolah dasar
Daripada bingung cari solusi sendiri, yuk simak penjelasan
di bawah ini!
Memang ada baiknya untuk memberikan keleluasaan kepada anak
agar mereka dapat mengeksplorasi dunianya sekarang. Namun juga tidak ada
salahnya untuk sekedar mengenalkan kemampuan dasar calistung (membaca – menulis
– berhitung) dengan tujuan agar ketika sudah memasuki jenjang sekolah dasar
(SD) anak tidak akan kesulitan dalam beradaptasi dengan muatan belajar yang
berbeda dengan jenjang taman kanak-kanak (TK).
Orang tua harus terlebih dahulu mengubah persepsi bahwa
ketika anak mulai berkenalan dengan calistung kemudian dituntut untuk jago dan
bisa menguasai muatan kemampuan calistung. Namun ubahlah cara berpikir ini.
Jadikan pengenalan kemampuan dasar calistung (membaca –
menulis – berhitung) hanya sebagai tahap pengenalan untuk anak yang berada di
usia <7 tahun (belum SD).
Ciptakan suasana dan cara belajar calistung yang sederhana
namun tetap berkesan dan membekas di ingatan si kecil. Melalui pendekatan emosional
seperti ini, si kecil akan dengan mudah mengambil inti atau pokok dari pengajaran
calistung yang dikenalkan sebelum memasuki usia sekolah dasar (SD).
Jika si kecil sudah tertarik dengan cara belajar yang
ditawarkan, sudah bisa dipastikan bahwa tanpa paksaan pun si kecil akan tetap
belajar dan enjoy menikmati cara belajar yang friendly dan tidak penuh dengan
tuntutan untuk menguasainya.
Orang tua dapat memberikan stimulus calistung ini melalui
hal-hal sederhana seperti mengajak si kecil menghitung jari, mengenalkannya
dengan kosa kata sehari-hari, dan mengajaknya mengobrol tentang benda sembari
mengejanya.
Itu tadi merupakan cara non-struktural dalam mengajari anak
calistung di usia dini. Namun cara tersebut terbukti efektif untuk memberikan
stimulus pada anak sebagai awal pengenalan calistung.
Cara seperti di atas akan lebih sulit diukur progresnya
dibanding cara structural seperti mendatangkan pihak ketiga (guru) sebagai
fasilitator anak dalam belajar calistung dari yang basic (dasar).
Peran guru yang professional amat sangat dibutuhkan dalam
proses pengenalan ini.
Walaupun masih dalam tahap pengenalan kemampuan dasar
calistung (membaca – menulis – berhitung), anak juga membutuhkan pembimbing
yang sesuai dan dapat memahamkan mereka dalam tahap pengelanan calistung.
Gimana sih kriteria guru atau tentor yang professional?
Guru atau tentor yang professional dalam bidang calistung
tentunya harus memiliki penguasaan pengajaran calistung dalam berbagai
pendekatan (utamanya dengan pendekatan bermain untuk anak dibawah usia sekolah
dasar), friendly, memiliki jam terbang mengajar yang sudah tidak diragukan lagi,
dan juga berkompeten dalam mengajar.
Dengan adanya guru pendamping belajar atau tentor, orang tua
akan sangat terbantu dalam melakukan pengenalan calistung anak ketika masih
duduk di bangku taman kanak-kanak. Orang tua hanya perlu memantau perkembangan
belajar si kecil selama melakukan les privat dengan tentor calistung.
Mudah, bukan?
Tapi dimana orang tua bisa menemukan Lembaga kursus/ les
privat/ bimbel yang menjamin kualitas tentornya namun biayanya tidak merogoh
kocek cukup dalam?
Menjamurnya bimbel maupun les privat memang sedikit membuat
orang tua bingung dalam menentukan pilihan. Cukup cari bimbel atau Lembaga les
privat yang terpercaya dan memiliki kredibilitas tinggi.
Bimbel yang memenuhi tersebut adalah Bimbel AIO Privat.
Berbekal pengalaman selama 7 tahun dalam membantu customer
mendampingi proses belajar anak, tentu juga sudah banyak membantu siswa dalam
berprestasi di bidang akademik.
Sudah tidak diragukan lagi bahwa Bimbel AIO menawarkan
banyak benefit dengan biaya les yang terbilang terjangkau!
Tunggu apalagi? Segera daftarkan si kecil agar dapat belajar
dengan enjoy dan siap menorehkan prestasi.
Untuk pendaftaran cukup klik https://wa.me/62816853042
0 Komentar untuk "Les Calistung Semarang"