Calistung merupakan metode belajar dasar yang mengajarkan untuk mengenali huruf dan
angka.
Belajar
calistung itu dilakukan secara perlahan dan bertahap, bukan menuntut anak untuk
langsung paham dalam percobaan pertama.
Ada yang
bilang bahwa menerapkan calistung pada anak usia pra-sekolah akan mempersulit
anak dan merampas usia bermainnya. Namun, pada usia emas atau golden age yang berkisar antara
4-5 tahun adalah masa yang tepat untuk memaksimalka stimulus atau rangsangan
untuk mengembangkan kemampuan anak.
Semua
pelajaran dapat dipahami dengan mudah jika sudah mengetahui konsepnya terlebih
dahulu. Begitu pula calistung yang menjadi dasar pertama dalam proses belajar
yang berkelanjutan.
Yang perlu
diperhatikan adalah jangan mengharap belajar calistung dalam waktu dekat. Hal
ini dapat menekan anak yang masih berusia dini dan dapat berpengaruh pada
proses pertumbuhannya.
Sebelum
memulai calistung, ketika menginjak usia balita anak dapat dikenalkan dengan
kata-kata melalui pendengaran, stimulus ini akan melatif saraf auditori anak.
Ketika dirasa sudah siap, barulah anak diajari menulis, membaca, dan berhitung
(Calistung).
Banyaknya SD
yang mensyaratkan penguasaan kemampuan dasar calistung sebelum memasuki sekolah
mau tidak mau membuat orang tua harus mempersiapkan lebih awal.
Tapi perlu
diperhatikan bahwa lingkungan akan berpengaruh pada proses belajar calistung,
karena dalam sebuah penelitian tahun 2019 menyebutkan bahwa guru memandang
bahwa lingkungan mempengaruhi dalam kegiatan pendidikan anak usia dini. Tak
jarang ditemui fenomena "membandingkan
kemampuan anak dengan anak lain" bisa menyebabkan stress dan
tekanan akademik bagi anak usia balita.
Lalu
bagaimana cara belajar calistung agar anak enjoy dan tidak terbebani?
“Belajarlah sambil bermain”
1.
Gabungkan
dengan permainan edukatif
Belajar sambil bermain sudah jadi tips topcer sejak dulu.
Orang tua/ guru les calistung bisa mengajak anak belajar sambil bermain.
Pilihan yang bisa coba dapat bermain balok yang tiap sisinya terdapat huruf
atau angka, bermain puzzle yang susunannya membentuk suatu kata, atau mencoba
permainan lain yang bisa disisipi calistung.
Dijamin anak akan tertarik!
2. Bacakan buku dan ajak mendengarkan
lagu
Walaupun belum bisa menulis dan membaca, orang tua bisa
mengajarkan anak untuk mengenali banyak kosa kata baru dengan membacakan buku
atau mendengarkan lagu yang sesuai dengan usia anak.
3. Pasang poster abjad dan angka
Sepertinya sudah banyak orang tua yang mencoba cara ini
dengan menempelkan poster di dinding kamar atau di ruangan yang sering dilewati
anak. Ini dapat membantu anak mengenali abjad dan angka sebelum mulai belajar
calistung.
4. Latihan garis
Berikan anak worksheet berupa kertas berisikan pola garis
putus-putus agar anak berlatih motorik halus dan mulai mengenali bentuk garis
sebelum lanjut ke tahapan membaca dan menulis.
5. Mood dan waktu!
Perhatikan suasana hati anak. Jangan paksa untuk belajar calistung ketika
moodnya sedang tidak baik. Jangan lupa dengan durasi belajar agar anak tidak
suntuk! Ayah dan Bunda wajib mengajak si kecil untuk mendapat kelas calistung
sebelum sekolah agar memudahkannya ketika memasuki sekolah dasar. Kalau masih
bingung mau dimana, mending ambil kelas les privat calistung di Bimbel AIO
Semarang aja! Dijamin calistung si kecil jadi cas cis cus.
6. Pilih guru sesuai kriteria
Namanya anak kecil pasti cocok-cocokan.
Bimbel AIO membebaskan orang tua untuk menetapkan kriterian
tutor calistung sesuai dengan keinginan.
Mana ada bimbel yang kayak gini? Jelas cuma AIO yang bisa!
Sudah yakin kan untuk mengenalkan anak dengan calistung?
Jika kamu meng-klik link di bawah ini, kamu akan mendapatkan
GRATIS PENDAFTARAN dan banyak keuntungan lainnya!
0 Komentar untuk "Les Calistung Semarang "