Jika mengucap kata 'belajar', mungkin yang akan terbayang di benak kita adalah aktivitas duduk di kelas sembari mendengarkan penjelasan dari guru, atau sesi belajar di rumah sepulang sekolah. Padahal belajar tidak sesederhana itu loh. Ada rangkaian proses lain yang sama pentingnya: persiapan sebelum kelas, sikap saat kelas berlangsung, dan tindak lanjut setelah kelas selesai.
Mengabaikan salah satu tahap ini membuat hasil belajar tidak maksimal. Misalnya, datang ke kelas tanpa persiapan bisa membuat sulit mengikuti penjelasan. Begitu pula setelah kelas, jika catatan tidak pernah ditinjau ulang, materi akan cepat terlupakan. Karena itu, penting sekali memahami bagaimana cara belajar melalui tiga fase berikut; sebelum, saat, dan setelah pembelajaran di kelas!
Persiapan Sebelum Kelas
Belajar yang baik dimulai bahkan sebelum kelas dimulai. Persiapan sederhana bisa membuat otak lebih siap menerima informasi baru. Apa saja yang bisa dilakukan?
Membaca ulang catatan lama
Catatan bukan hanya untuk dilihat saat menjelang ujian. Dengan membuka kembali pelajaran sebelumnya, otak akan lebih mudah menghubungkan materi lama dengan topik baru. Misalnya, jika minggu lalu belajar tentang persamaan linear, maka saat masuk ke materi persamaan kuadrat, pemahaman akan lebih nyambung. Mengulas materi pendahulu akan sangat membantu kita dalam proses brainstorming dan menguatkan ingatan.
Mempelajari bahan bacaan atau tugas yang diberikan
Banyak siswa melewatkan bagian ini karena menganggap PR hanya perlu diselesaikan. Padahal, membaca membuat otak sudah punya kerangka sebelum kelas. Hasilnya, saat guru menjelaskan, siswa sudah punya bekal pemahaman dan dapat lebih mudah mencerna materi yang disampaikan di kelas.
Membuat daftar pertanyaan
Kalau ada konsep yang belum jelas dari catatan atau bacaan, tuliskan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan ini bisa jadi bekal untuk bertanya di kelas. Dengan begitu, pembelajaran lebih aktif dan tidak sekadar pasif menerima informasi.
Saat Kelas Berlangsung
Nah. Ini adalah kuncinya. Ketika kelas berlangsung, apa yang bisa dilakukan? Apakah cukup mendengarkan penjelasan dari guru?
Mendengarkan dengan aktif
Mendengar aktif berarti menangkap kata kunci dan memahami intinya, bukan sekadar mendengar. Perhatikan poin-poin kunci agar bisa ingat sebagai penanda untuk me-re-call materi tersebut di kemudian hari. Biasanya, guru memberi tanda penting dengan kalimat seperti “yang perlu diingat adalah…” atau “kesimpulannya…” yang menjadi inti dari materi.
Mencatat materi dengan bahasa sendiri
Akan lebih baik jika kamu menulis ulang penjelasan dengan kata-kata sendiri. Cara ini membantu otak memproses informasi sehingga lebih mudah diingat, karena dikemas dalam bahasa yang paling mudah kita pahami.
Memberi tanda khusus pada poin penting
Gunakan simbol bintang, garis bawah, atau stabilo untuk menandai materi penting. Catatan visual seperti ini akan sangat membantu saat mengulang pelajaran.
Terbuka dan berani dalam diskusi
Mengajukan pertanyaan, menjawab, atau sekadar menanggapi membuat pemahaman lebih dalam. Dengan aktif berdiskusi, otak akan dilatih berpikir kritis, bukan hanya menerima informasi secara pasif. Pembiasaan dalam diskusi kelas tidak hanya membuat kita memahami materi dan berani berpendapat, melainkan juga melatih cara kita berbicara di depan audiens dan juga mengasah kemampuan sosial.
Pasca Kelas
Tahap yang sering terlupakan adalah tindak lanjut setelah kelas. Seringkali waktu ini dianggap free time. Padahal, inilah momen penting untuk memperkuat ingatan dan pemahaman.
Kita boleh mengambil jeda waktu untuk beristirahat, tidur, atau bersenang-senang sejenak. Namun jangan lupakan waktu untuk kembali belajar. Mengulas materi saat informasi fresh masih kita peroleh akan membuatnya lebih terkunci dalam ingatan dengan melakukan beberapa langkah berikut.
Meninjau ulang catatan segera
Penelitian menyebutkan bahwa dalam 24 jam pertama, otak bisa lupa hingga 80% dari informasi baru. Membaca ulang catatan segera setelah kelas membantu memperlambat proses lupa ini.
Membuat ringkasan singkat
Cobalah merangkum isi pelajaran dengan kalimat sederhana. Misalnya, “Persamaan kuadrat bisa diselesaikan dengan tiga cara: faktorisasi, melengkapkan kuadrat, dan rumus kuadrat.” Ringkasan seperti ini memudahkan revisi menjelang ujian.
Berlatih soal atau praktik langsung
Teori yang tidak dipraktikkan akan cepat hilang. Setelah kelas, cobalah latihan soal atau praktik kecil. Jika belajar bahasa Inggris, bisa dengan menulis kalimat baru. Jika belajar matematika, kerjakan soal tambahan.
Diskusi ulang dengan teman atau tutor
Mengajar orang lain adalah salah satu cara terbaik untuk belajar. Saat mencoba menjelaskan ke teman, akan terlihat mana bagian yang sudah dipahami dan mana yang masih membingungkan.
Belajar akan terasa lebih ringan jika dikelola dengan baik sejak sebelum kelas dimulai hingga setelah kelas selesai. Persiapan, fokus, dan tindak lanjut adalah kunci sederhana namun efektif untuk meningkatkan kualitas belajar.
Jika masih merasa kesulitan mengatur strategi belajar sendiri, bimbel AIO Privat Semarang siap mendampingi. Tutor berpengalaman akan membantu memahami materi dengan cara yang lebih mudah, terarah, dan sesuai kebutuhan. Belajar jadi lebih menyenangkan dan hasilnya pun lebih maksimal.
Info lebih lanjut dan pendaftaran bisa langsung hubungi admin lewat WhatsApp di sini berikut
0816853042
0 Komentar untuk "Belajar Lebih Optimal: Intip Langkah Sebelum, Saat, dan Setelah Kelas"